Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin
berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
· Perubahan
dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
· Pasar dan
produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
· Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
· Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Penyebab Krisis
Ekonomi Global
Di tengah dinamika ekonomi global yang terus-menerus berubah
dengan akselerasi yang semakin tinggi sebagaimana digambarkan di atas,
Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang intensitasnya telah sampai pada
keadaan yang nyaris menuju kebangkrutan ekonomi.
Krisis ekonomi – yang dipicu oleh krisis moneter – beberapa
waktu yang lalu, paling tidak telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga
hal.
Pertama, kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik
nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah-langkah yang ditempuh pemerintah
dalam merenspons krisis selama ini lebih bersifat “tambal-sulam”, ad-hoc, dan
cenderung menempuh jalan yang berputar-putar.
Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki negeri ini
dicurahkan sepenuhnya untuk menyelamatkan sektor modern dari titik kehancuran.
Sementara itu, sektor tradisional, sektor informal, dan ekonomi rakyat, yang
juga memiliki eksistensi di negeri ini seakan-akan dilupakan dari wacana
penyelamatan perekonomian yang tengah menggema.
Kedua, rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan
(growth) ekonomi telah menghasilkan crony capitalism yang telah membuat
struktur perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak-gejolak eksternal.
Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata sangat bergantung pada
bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu, akibat
“dianak-tirikan”, sektor pertanian pun juga tak kunjung mature sebagai penopang
laju industrialisasi. Yang saat itu terjadi adalah derap industrialisasi melalui
serangkaian kebijakan yang cenderung merugikan sektor pertanian. Akibatnya,
sektor pertanian tak mampu berkembang secara sehat dalam merespons perubahan
pola konsumsi masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk-produk
ekspor Indonesia.
Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan
kecenderungan di atas adalah karena proses penyesuaian ekonomi dan politik
(economic and political adjustment) tidak berlangsung secara mulus dan alamiah.
Soeharto-style state-assisted capitalism nyata-nyata telah merusak dan
merapuhkan tatanan perekonomian. Memang di satu sisi pertumbuhan ekonomi yang
telah dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang ujung-ujungnya
justru counter productive bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ketiga, rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi
perekonomian mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan
mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil optimum. Dalam
kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat mungkin terus
berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai
pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan.
Selanjutnya, praktik-praktik korupsi secara perlahan C tapi
pasti C telah merusak tatanan ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan
oleh perilaku penguasa, elit politik, dan jajaran birokrasi. Keadaan semakin
parah ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun ternyata
juga turut terseret ke dalam jaringan praktik-praktik korupsi itu.
Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibarengi dengan
tingginya ketidakpastian itu telah menyebabkan terkikisnya kepercayaan (trust).
Yang terjadi dewasa ini tidak hanya sekadar pudarnya trust masyarakat terhadap
pemerintah dan sebaliknya, melainkan juga antara pihak luar negeri dengan
pemerintah, serta di antara sesama kelompok masyarakat. Yang terakhir
disebutkan itu tercermin dengan sangat jelas dari keberingasan massa terhadap simbol-simbol
kekuasaan serta kemewahan dan terhadap kelompok etnis Cina, seperti yang
dikenal dengan peristiwa Mei 1998.
Sementara itu, krisis kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dapat dilihat dari respons masyarakat yang kerap kali berlawanan
dengan tujuan kebijakan yang ditempuh pemerintah. Misalnya, kebijakan
pemerintah yang seharusnya berupaya menggiring ekspektasi masyarakat ke arah
kanan, justru telah menimbulkan respons masyarakat menuju ke arah kiri, dan
sebaliknya. Faktor lainnya adalah semakin timpangnya distribusi pendapatan dan
kekayaan, sehingga mengakibatkan lunturnya solidaritas sosial.
Sistem Perekonomian
Dunia
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk menempatkan atau menggunakan sumber daya yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara
sistem itu mengatur faktor produksinya.
Berikut 3 contoh negara yang telah saya analisis mengenai
sistem perekonomian yang diterapkan nya .
1. Amerika
Amerika
pada saat ini menerapkan sistem ekonomi Liberal.Ekonomi liberal adalah teori
ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam
Smithatau French Physiocrats.
Liberal yang dianut Amerika adalah dengan menekankan kerja
sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu.Di Amerika setiap
individu diharapkan mampu bekerja sama,menciptakan peluang baru dalam
perekonomian di negara mereka.
Ekonomi di Amerika menjadi acuan ekonomi negara-negara
lain,baik negara maju maupun berkembang.Hal ini ditunjukan oleh mata uang
Amerika yaitu dolar yang posisinya meningkat atau lebih tinggi dari mata uang
negara lain.
Akan tetapi untuk saat ini Amerika sedang mengalami krisis
ekonomi tanpa kita sadari.Ini bermula pada saat Amerika membombardir Irak
habis-habisan,akibatnya APBN di Amerika tergilas.Sektor perumahan atau bisnis
properti ,lembaga keuangan ikut hancur.Kegagalan-kegagalan ini menjalar ke
seluruh bidang kehidupan di Amerika.Banyaknya pengganguran dan
kriminalitas.banyak anak-anak terlantar.Bahkan Negara lain pun terkena dampak
dari krisis di Amerika ini.
2. Rusia
Rusia
seperti Cina, telah melakukan perubahan sistem ekonomi,dari sistem ekonomi
terpusat menjadi sistem ekonomi berbasis pasar.Proses perubahan ini terjadi
sejak tahun 2000. Rusia sangat selektif dalam memaknai nilai-nilai kapitalisme
ke dalam proses reformasi yang sedang dijalankan.Karena jika salah langkah
dalam penerapan system akan berdampak buruk bagi perekonomian Rusia sendiri.
Dalam
menghadapi krisis globalisasi ekonomi saat ini,Rusia berusaha agar tidak
terjebak dalam kondisi saat ini. Rusia tidak ingin menanggung konsekuensi dari
globalisasi ekonomi yang menimbulkan instabilitas,meskipun Rusia tetap
mengikutinya.Rusia memiliki kemandirian dalam menyusun konsep globalisasi yang
disesuaikan dengan karakteristik politik dan ekonominya. Rusia memiliki tekad
untuk membangun perokonomian yang kokoh
agar dapat bertahan dalam menghadapi arus kompetisi ekonomi yang semakin ketat
yang terjadi di era globalisasi.
3. Vietnam
Vietnam merupakan salah 1 negara yang
menganut sistem ekonomi Sosialis. Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi
yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat.
Ideal
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Vietnam Ekonomi pasar telah membawa suatu
perubahan dalam kualifikasi sumber daya manusia di Vietnam terutama dalam
perdagangan dan profesi yang lebih bermutu.
Dalam
sektor industry tahun 2000 Pemerintah Vietnam melaksanakan berbagai langkah
dengan mendukung produksi terutama industri yang memiliki keunggulan bersaing,
seperti minyak mentah, garmen, dan sepatu kulit. Langkah-langkah pendukungnya
termasuk subsidi atas bunga pinjaman, pengecualian atau pengurangan bea masuk
impor, pajak pertambahan nilai (VAT), dan asistensi pemerintah dalam pemasaran
secara periodik (bulanan atau triwulanan). Bagi pebisnis Indonesia, ada
beberapa produk utama Vietnam yang patut dikenali dan dicermati. Produk-produk
itu di antaranya garmen dan tekstil, barang elektronika, sepatu, produk air
kemasan, beras, kopi, karet, batu bara, minyak mentah, tembaga, kertas, jenis
paper board, dan sebagainya. Produk di atas menjadi saingan dalam ekspor, patut
diteliti dari mutu, harga, penyerahan dan pelayanan purnajual).
Prioritas
utama pemerintah Vietnam adalah pertumbuhan ekonomi. Dengan menyadari realita
kebutuhan akan pertumbuhan, ternyata model pertumbuhan yang didorong ekspor
negara industri baru Asia yang berhasil mempunyai daya tarik dan kenaikan
ekspor serta arus modal asing dalam tahun-tahun belakangan ini, menumbuhkan
optimisme bagi berbagai kalangan pembuat kebijakan dan bisnis. Mereka
menganggap bantuan luar negeri dan investasi sebagai dorongan yang menentukan
pada take off , dan karena itu industri yang berorientasi pada ekspor diberi
prioritas utama.
Kesimpulan
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Penyebab Krisis Ekonomi Global :
1. Kredibilitas
pemerintah telah sampai pada titik nadir
2. Rezim Orde
Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi telah menghasilkan
crony capitalism.
3. Rezim yang
sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan.
Sumber Refrensi :
http://juniarari.blogspot.co.id/2011/11/ekonomi-global-dan-permasalahan-riba.html
longsani.blogspot.co.id/2014/07/makalah-perekonomian-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar