Kamis, 15 Oktober 2015

Perekonomian Global



Globalisasi 
Globalisasi adalah sebuah hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
·         Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
·         Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
·         Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Penyebab Krisis Ekonomi Global
Di tengah dinamika ekonomi global yang terus-menerus berubah dengan akselerasi yang semakin tinggi sebagaimana digambarkan di atas, Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang intensitasnya telah sampai pada keadaan yang nyaris menuju kebangkrutan ekonomi.
Krisis ekonomi – yang dipicu oleh krisis moneter – beberapa waktu yang lalu, paling tidak telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga hal.
Pertama, kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam merenspons krisis selama ini lebih bersifat “tambal-sulam”, ad-hoc, dan cenderung menempuh jalan yang berputar-putar.
Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki negeri ini dicurahkan sepenuhnya untuk menyelamatkan sektor modern dari titik kehancuran. Sementara itu, sektor tradisional, sektor informal, dan ekonomi rakyat, yang juga memiliki eksistensi di negeri ini seakan-akan dilupakan dari wacana penyelamatan perekonomian yang tengah menggema.
Kedua, rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi telah menghasilkan crony capitalism yang telah membuat struktur perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak-gejolak eksternal. Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata sangat bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu, akibat “dianak-tirikan”, sektor pertanian pun juga tak kunjung mature sebagai penopang laju industrialisasi. Yang saat itu terjadi adalah derap industrialisasi melalui serangkaian kebijakan yang cenderung merugikan sektor pertanian. Akibatnya, sektor pertanian tak mampu berkembang secara sehat dalam merespons perubahan pola konsumsi masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk-produk ekspor Indonesia.
Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan kecenderungan di atas adalah karena proses penyesuaian ekonomi dan politik (economic and political adjustment) tidak berlangsung secara mulus dan alamiah. Soeharto-style state-assisted capitalism nyata-nyata telah merusak dan merapuhkan tatanan perekonomian. Memang di satu sisi pertumbuhan ekonomi yang telah dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang ujung-ujungnya justru counter productive bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ketiga, rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil optimum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat mungkin terus berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan.
Selanjutnya, praktik-praktik korupsi secara perlahan C tapi pasti C telah merusak tatanan ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan oleh perilaku penguasa, elit politik, dan jajaran birokrasi. Keadaan semakin parah ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun ternyata juga turut terseret ke dalam jaringan praktik-praktik korupsi itu.
Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibarengi dengan tingginya ketidakpastian itu telah menyebabkan terkikisnya kepercayaan (trust). Yang terjadi dewasa ini tidak hanya sekadar pudarnya trust masyarakat terhadap pemerintah dan sebaliknya, melainkan juga antara pihak luar negeri dengan pemerintah, serta di antara sesama kelompok masyarakat. Yang terakhir disebutkan itu tercermin dengan sangat jelas dari keberingasan massa terhadap simbol-simbol kekuasaan serta kemewahan dan terhadap kelompok etnis Cina, seperti yang dikenal dengan peristiwa Mei 1998.
Sementara itu, krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat dilihat dari respons masyarakat yang kerap kali berlawanan dengan tujuan kebijakan yang ditempuh pemerintah. Misalnya, kebijakan pemerintah yang seharusnya berupaya menggiring ekspektasi masyarakat ke arah kanan, justru telah menimbulkan respons masyarakat menuju ke arah kiri, dan sebaliknya. Faktor lainnya adalah semakin timpangnya distribusi pendapatan dan kekayaan, sehingga mengakibatkan lunturnya solidaritas sosial.

Sistem Perekonomian Dunia
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk menempatkan atau menggunakan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Berikut 3 contoh negara yang telah saya analisis mengenai sistem perekonomian yang diterapkan nya .

1.  Amerika
            Amerika pada saat ini menerapkan sistem ekonomi Liberal.Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smithatau French Physiocrats.
Liberal yang dianut Amerika adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu.Di Amerika setiap individu diharapkan mampu bekerja sama,menciptakan peluang baru dalam perekonomian di negara mereka.
Ekonomi di Amerika menjadi acuan ekonomi negara-negara lain,baik negara maju maupun berkembang.Hal ini ditunjukan oleh mata uang Amerika yaitu dolar yang posisinya meningkat atau lebih tinggi dari mata uang negara lain.
           Akan tetapi untuk saat ini Amerika sedang mengalami krisis ekonomi tanpa kita sadari.Ini bermula pada saat Amerika membombardir Irak habis-habisan,akibatnya APBN di Amerika tergilas.Sektor perumahan atau bisnis properti ,lembaga keuangan ikut hancur.Kegagalan-kegagalan ini menjalar ke seluruh bidang kehidupan di Amerika.Banyaknya pengganguran dan kriminalitas.banyak anak-anak terlantar.Bahkan Negara lain pun terkena dampak dari krisis di Amerika ini.

2.  Rusia
            Rusia seperti Cina, telah melakukan perubahan sistem ekonomi,dari sistem ekonomi terpusat menjadi sistem ekonomi berbasis pasar.Proses perubahan ini terjadi sejak tahun 2000. Rusia sangat selektif dalam memaknai nilai-nilai kapitalisme ke dalam proses reformasi yang sedang dijalankan.Karena jika salah langkah dalam penerapan system akan berdampak buruk bagi perekonomian Rusia sendiri.
            Dalam menghadapi krisis globalisasi ekonomi saat ini,Rusia berusaha agar tidak terjebak dalam kondisi saat ini. Rusia tidak ingin menanggung konsekuensi dari globalisasi ekonomi yang menimbulkan instabilitas,meskipun Rusia tetap mengikutinya.Rusia memiliki kemandirian dalam menyusun konsep globalisasi yang disesuaikan dengan karakteristik politik dan ekonominya. Rusia memiliki tekad untuk membangun  perokonomian yang kokoh agar dapat bertahan dalam menghadapi arus kompetisi ekonomi yang semakin ketat yang terjadi di era globalisasi. 

3.  Vietnam
          Vietnam merupakan salah 1 negara yang menganut sistem ekonomi Sosialis. Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
            Ideal pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Vietnam Ekonomi pasar telah membawa suatu perubahan dalam kualifikasi sumber daya manusia di Vietnam terutama dalam perdagangan dan profesi yang lebih bermutu.
            Dalam sektor industry tahun 2000 Pemerintah Vietnam melaksanakan berbagai langkah dengan mendukung produksi terutama industri yang memiliki keunggulan bersaing, seperti minyak mentah, garmen, dan sepatu kulit. Langkah-langkah pendukungnya termasuk subsidi atas bunga pinjaman, pengecualian atau pengurangan bea masuk impor, pajak pertambahan nilai (VAT), dan asistensi pemerintah dalam pemasaran secara periodik (bulanan atau triwulanan). Bagi pebisnis Indonesia, ada beberapa produk utama Vietnam yang patut dikenali dan dicermati. Produk-produk itu di antaranya garmen dan tekstil, barang elektronika, sepatu, produk air kemasan, beras, kopi, karet, batu bara, minyak mentah, tembaga, kertas, jenis paper board, dan sebagainya. Produk di atas menjadi saingan dalam ekspor, patut diteliti dari mutu, harga, penyerahan dan pelayanan purnajual).
            Prioritas utama pemerintah Vietnam adalah pertumbuhan ekonomi. Dengan menyadari realita kebutuhan akan pertumbuhan, ternyata model pertumbuhan yang didorong ekspor negara industri baru Asia yang berhasil mempunyai daya tarik dan kenaikan ekspor serta arus modal asing dalam tahun-tahun belakangan ini, menumbuhkan optimisme bagi berbagai kalangan pembuat kebijakan dan bisnis. Mereka menganggap bantuan luar negeri dan investasi sebagai dorongan yang menentukan pada take off , dan karena itu industri yang berorientasi pada ekspor diberi prioritas utama.
 
Kesimpulan

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Penyebab Krisis Ekonomi Global :
1.      Kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir
2.      Rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi telah menghasilkan
         crony capitalism.
3.      Rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan.

Sumber Refrensi :
http://juniarari.blogspot.co.id/2011/11/ekonomi-global-dan-permasalahan-riba.html
longsani.blogspot.co.id/2014/07/makalah-perekonomian-dunia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar