Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Mengapa komunikasi itu penting,? karena sebagai makhluk
sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan
menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus
terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai
konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak
terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang
selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa
dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang
menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya
kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui
komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi
dari lingkungan di sekitarnya.
Jenis Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
1.Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah
komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
2.Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon
verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi
antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya
melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua orang yang sedang berkomunikasi
secara langsung, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak
yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerimapesan secara langsung .
3.Komunikasi Kelompok (Kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi
berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Ciri-ciri
komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan
yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi
cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan
peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan
fungsi-fungsi tertentu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah,
tabligh akbar, dan lain-lain.
5.Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi
dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam
jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga
melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik
tergantung kebutuhan.
6.Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi
yangmenggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah
lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum,
disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator
menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu
persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar
manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi sebagai berikut :
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.
Komunikasi Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran
informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut
sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.
Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi
yang efektif, yaitu :
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang
benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah
bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun
dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi
cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi
juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus
menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan
persepsi.
Implikasi Manajerial
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi Prosedural
meliputi
tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi
kebijakan.
2. Implikasi Kebijakan
meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusuan tindakan.
I
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar