MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah,
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab
karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan
akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena
manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak
boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.
Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia
dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,
artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti
dibebani dengan tanggung jawab.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau
beban yang hams dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang
berbuat, atau sebagai akibat dari peibuatan pihak lain, atau sebagai
pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian
atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung
jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
(a) Tanggung jawab terhadap
diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah
mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi.
(b) Tanggung jawab terhadap
keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluaiga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan.
(c) Tanggung jawab terhadap
Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia hams beikomunikasi dengan manusia lain
tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini mempakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat
yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dal am masyarakat tersebut Wajarlah
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya hams dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.
(d) . Tanggung jawab kepada
Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu
adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan
manusia itu salah, maka ia hams bertanggung jawab kepada negara.
(e) . Tanggung jawab terhadap
Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini
bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab langsung teihadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan
kutukan..
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah
rasa tanggung jawab. Apabila orang bekeija keras sehari penuh untuk mencukupi
kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi mempakan mahluk
ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.
Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu mempakan
perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada agama
atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan
dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang teijun di ladang
Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan.
(b). Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keikhlasan yang tidak mengandung painrih. Suatu pemberian yang didasarkan
atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian
tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengaikan kotbah agama.
Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana
semestinya wajib berkorban.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama
kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada
sesama leman.
Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan
dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa ada peijanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
BAB
X
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku
atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau
gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.
Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai
kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan
berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,
behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
(a)
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah
sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
(b)
. Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah.
(1) Kecemasan yang timbul
karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu
takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga
menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang
yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan teijadi.
(c)
. kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan
karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara
lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki,
dendam itu mempakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan
berdasaikan konsep yang kurang sehaL Oleh karena itu sering alasan untuk iri,
benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu
adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa
khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa
dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan.
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena
pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri
kita sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata im adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti
hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam
keterasingan, sudah tenm dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam
keterasingan im ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati,
tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku.
Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak
menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena
perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat.
Kekurang yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat
keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing,
melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan.
Ketidakmampuan atau kesalahan ini beipengamh pada nama baik atau harga diri
atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan
ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisik. Kurang ilmu
pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf
tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan
tidak japat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena
itu ia merasa gelisah, terasing.
Kesalahan yang dibuat seseorang juga
dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau
lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya
kesepian
Bermacam-macam penyebab teijadinya kespian. Frustasi dapat
mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia
lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih
senang hidup sendiri.
Ketidakpastian tentang lulus atau
tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang
gelisah. lulus atau tidak lulus ujian saijana akan menentukan status atau karir
seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari
karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh
atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
Orang yang pikirannya teiganggu tidak dapat lagi berpikir
secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu
menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsang-rangsang barn.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran
atau perasaan tertentu yang terns menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak
menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu
berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.
Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikeijakan,
sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa
beikali-kali.
4.
Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,
kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
menguasai diri, sugesti dan sikap orang lain.
5.
Delusi
Menunjukkan pikiran yang
tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal
sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6.
Halusinasi.
Khayalan yang teijadi
tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga
beihalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau
pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa mendapat
tekanan-tekanan teihadap dorongan-dorongan dasamya, sehingga dengan timbulnya
halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari perbuatan itu,
tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)
7.
Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak . pada keselumhan pribadinya:
gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat,
tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula
berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah,
suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau
pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu teijadi, maka jalan yang
paling baik bagi penderita ialah diajak atau peigi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah,
yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa
dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat
yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau
angkuh bila mengalami musibah, bam berkurang kesombongannya, tetapi mungkin
tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi
yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya sendiri.
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan,
baik kepercayaan pada diii sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia
wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu teijadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
teijadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
A.
APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup.
Ditengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang
baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong
orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang
sudah teijelma dalam did manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan
sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin
tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak.
Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru
sedihlah mereka.
Dalam diri manusia masing-masing
sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bennacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada gads besamya
dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan,
minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan
kebeihasilan.:
a)
kelangsungan hidup (survival)
b)
keamanan ( safety )
c)
hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
diakui lingkungan (status)
e)
perwujudan cita-cita (self actualization)
Kelangsungan hidup
(survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang, ppangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan
hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu,
maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi
harapan memperolleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau
tiap manusia periu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan : pangan,
sandang dan papan yang layak terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir
ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda
minta peiiindungan.
Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajibaa Dengan pertumbuhan
manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak
jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok
menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!” Itu suatu pertanda bahwa anak
itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.
Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah
dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Pada saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan
keberadaannya. Pada usia itu, biasanya teijadi konflik batin pada dirinya
dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang
tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Status
Setiap manusia membutuhkan status.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Harga diri orang antara lain melekat
pada status orang itu.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai
dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaraa Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar
-
ia tidak percaya pada diri sendiri
-
saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu
kurang dapat dipercaya
-
Bagaimana juga kita hams percaya kepada pemerintah
Dengan contoh berbagai kalimat
yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada
kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena
merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena
orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya,
melainkan orang yang memberitahukan im
dapat dipercaya atau tidak.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan
menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasamya ialah keyakinan
masing-masing.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat
penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karcna ia mempunyai arti
khusus bagi hidupnya. Ia mempakan fokus dari segala pikiran, sikap dan
perasaan.
Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan
manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.
Manusia sadar, bahwa ketidak benaran dalam bertindak, bemcap maupun bertindak
dapat mencemarkan atau
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat Ilmu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1)
Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar
bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pemyataan-pemyataan
sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati.
Paul Manusia. Paul akan mati
2)
Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa
suatu pemyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pemyataan itu
beikorenponden (beihubungan) dengan obyek yang dituju oleh pemyataan tersebut.
Contoh : Jakarta itu ibukota republik
Indonesia
3)
Teori pragmatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur
dengan kriteria apakah pemyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
Kepercayaan pada diri sendiri itu
ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya
tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengeijakan yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau tertiadap kebenarannya. Ada ucapan yang beibunyi orang itu dipercaya
karena ucapannya.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis
ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha
kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab
tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu
jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus
percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa
percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi,
dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)
meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b)
meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c)
meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d)
mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang beriebihan
e)
menekan perasaan negatif sepeiti iri, dengki, fitnah, dan
sebagainya.
BAB I
TINJAUAN TENTANG
ILMU BUDAYA DASAR
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah
yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai
macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini periu,
karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat
menengah, maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tanpa memungkiri banyak
faktor-faktor lain yang menyebabkannya, salah satu yang penting adalah sistem
pendidikan kita. Para lulusan perguruan tinggi kita kurang mempunyai tempat
yang sama untuk berpijak.
Jadi secara singkat dapatlah
dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
memperlihatkan :
1.
Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi
disekitamya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri
dan mengapa
2.
Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana
hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3.
Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai
yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat
membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4.
Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang
dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya
menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang IBD dalam konteks
budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku
bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukuan, dan kedaerahan.
2.
Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan tcmsmenerus
menimbulkan dampak positif dan negatif bempa teijadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya.
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan
kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya,
sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.
Hal ini mempakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki
segi-segi positifhya, juga memiliki segi-segi negatif..
Ilmu budaya dasar mempakan salah satu komponen dari sejumlah
mata kuliah dasar umum (MKDU) yang mempakan mata kuliah wajib di semua perguman
tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara
sarjana yang beikualifikasi sebagi berikut :
1.
Beijiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya
mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas
kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan
sebagai saijana Indonesia.
2.
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak
sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa teihadap pemeluk
agama lain.
3.
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di
dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
4.
Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan
kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta
didalam pelestariannya.
Secara sedertiana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
1.
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat dal am alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 %
benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain
ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2.
Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dal am hubungan antar manusia. Untuk
mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100 %
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3.
Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Pcristiwa-pcristiwa dan pemyatan-pcmyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
1.
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
barn, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.
Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan
mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis
mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa
dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam
sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4.
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka
lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memilki satu bekal yang sama, para
akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
1.
Berbagai aspek kehidupan yang selumhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya ( The
Humanities )
2.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jam an dan tempat.
Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
adalah :
-
Manusia dan cinta kasih
-
Manusia dan keindahan
-
Manusia dan penderitaan
-
Manusia dan keadilan
-
Manusia dan pandangan hidup
-
Manusia dan tanggung jawab serta
pengabdian
-
Manusia dan kegelisahan
-
Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk
dalam karya-karya yang terccakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai
cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan,
patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik
menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun
secara gabungan cabang-cabang tersebut.
Karya-karya apa saja yang akan
dipergunakan tergantung pada banyak keadaan, antara lain pada persediaan karya
yang ada. Dalarn membicarakan pokok bahasan manusia dan cinta kasih, misalnya,
yang tersedia sajak percintaan, tarian dua burung yang sedang bercinta, rekaman
lagu tentang cinta. Semua karya tersebut dapat dipergunakan.
Suatu karya mungkin saja
mengungkapkan lebih dari satu masalah. Karena itu satu karya mungkin saja dipergunakan
untuk lebih dari satu pokok bahasan. Sebuah cerita pendek misalnya, dapat saja
mengungkapkan masalah penderitaan, keadilan, dan pandangan hidup sekaligus.
Karya semacam itu dapat juga dipergunakan untuk satu pokok bahasan saja,
berdasarkan masalah apa saja yang paling menonjol dianatara masalah lain di
dalamnya.
Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra,
ilmu tari, ilmu filsafat dan lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya.
Ilmu Budaya Dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.